CERITA MASA KECILKU
Perkenalkan namaku Dani,disini aku akan bercerita sedikit tentang masa kecilku dikampung halamanku di salah satu Desa yang ada di kecamatan Padang batung Kabupaten Hulu sungai selatan,Kandangan Provinsi Kalimantan selatan
Pada suatu hari dipagi yang indah setelah makan sarapan bersama keluarga di salah satu warung yang ada dikampungku karena sudah menjadi kebiasa'an warga sini kalau makan pagi itu diwarung bukan dirumah karena para orang tua biasanya pukul 06 : 00 Wita itu udah pergi ke hutan untuk bekerja sebagai petani karet bahkan ada yang sudah berangkat pada waktu subuh setelah selesai sholat langsung berangkat bekerja biasanya mereka membawa bekal dari warung.
Pada pukul 07 : 15 Wita aku sudah berangkat ke Sekolah bersama teman teman berjalan kaki ada juga yang naik sepeda,sesampainya di Sekolah kami membersihkan kelas, pada pukul 08 : 00 Wita pelajaran pun dimulai sampai pukul 12 : 00 Wita kami pulang Sekolah.
Pada siang hari dirumah biasanya semua keluarga udah pada berkumpul, orang tua yang bekerja juga udah pulang,sekitar jam 01 : 15 Wita kami makan siang, setelah istirahat ada yang tidur, ada juga yang mendengarkan radio, maklum pada waktu itu belum ada tv dirumah, bahkan pada waktu itu hanya sebahagian kecil warga yang punya Telivisi, itu pun tv nya masih layar hitam putih.
Pada sore harinya adalah hari yang paling menyenangkan bagi anak-anak kampung kami, karena pada waktu itu adalah waktunya kami bermain bola,setelah ashar kami semua pergi ke pantai yang ada di pinggir sungai Amandit, dimana diperjalanan kami menuju ke pantai yang kami lihat kanan dan kiri hanya ada pohon dan juga hamparan padi milik para warga.
sesampainya di sungai kami langsung menceburkan diri kami ke dalam sungai untuk menyeberanginya dan pada waktu itu sungainya jernih,banyak bebatuan, dan arus sungainya pun deras dan pastinya banyak ikannya.
Kami pun bermain bola dengan riangnya diatas pasir yang begitu luas seluas lapangan bola,sesekali bola jatuh kesungai,kami pun harus segera mengambilnya sebelum bola jauh dibawa arus sungai Amandit.
Ketika terdengar suara alunan ayat Alquran dari radio yang diputar di Masjid tanda berakhirnya waktu bermain bola,kami pun segera mandi di sungai ada juga yang kehausan langsung minum air sungai tanpa takut sakit perut, karena kebersihan dan kejernihan air yang masih terjaga.
Setelah semua selesai mandi,kami pun pulang kerumah masing-masing untuk bersiap-siap pergi ke Masjid untuk sholat Maghrib,setelah selesai sholat magrib kami pergi ke guru mengaji untuk belajar membaca Alquran yang benar,biasanya sebelum masuk waktu isya kami sudah selesai belajar mengaji dan kami pun kembali ke Masjid untuk bersiap-siap melaksanakan sholat isya berjama'ah.
Pulang dari Masjid kami pun kembali kerumah masing-masing dan istirahat sambil mendengarkan radio sebelum akhirnya aku terlelap tidur,dan semua itu berulang setiap hari,sampai pada suatu hari datanglah alat berat masuk kekampung kami,para penambang batu dalam sekala besar salah satu perusahaan yang ingin mengeruk batu pasir dan tanah yang ada dikampung kami,.
bermula lah dari sanalah keindahan kampung kami itu pelan tapi pasti hancur tak seindah sebelumnya.
Sampai disini dulu ya kawan nanti akan ada kelanjutannya bagaimana dampak baik dan buruknya bagi warga kampung dan juga dampak lingkungannya.
ketika para penambang batu dalam sekala besar ini mengeruk keindahan Sungai kami.
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-5260685583199208"
crossorigin="anonymous"></script>
Note :
Kalau ada kesalahan tulisan dan sebagainya silakan berikan Saran dan kritik yang membangun agar blog ini lebih baik lagi dan bermanfa'at bagi yang membacanya.
Terimakasih sudah mampir dan jangan lupa mampir lagi hehehe.
Ceritanya sangat menarik semoga segera ada kelanjutannya...
BalasHapusInsyaAllah bang
HapusBagaimana keadaan kampungnya sekarang bro
BalasHapusYang pasti tidak seindah dulu bro
Hapus